Kumpulan Hadits tentang Keutamaan Dzikir
Berdzikir adalah salah satu wujud bentuk rasa syukur dan rasa cinta kita kepada Tuhan kita Allah SWT. Dzikir bermakna mengingat Allah SWT dalam segala hal dan kondisi. Berikut adalah kumpulan hadits tentang keutamaan dzikir yang perlu anda ketahui.
Dzikir adalah amalan sunnah yang mudah dilakukan dimana saja, kapan saja dan dalam keadaan apapun. Dzikir sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti mengingat, tujuannya adalah agar kita senantiasa mengingat Allah SWT.
Dzikir kepada Allah bisa dilakukan dengan hati atau dengan lisan. Dzikir dalam hati artinya menghadirkan dalam hati rasa takut, pengagungan dan cinta kepada Allah SWT.
Dzikir hati seperti ini lebih utama daripada dzikir lisan yang tidak disertai menghadirkan dalam hati rasa takut, pengagungan dan cinta kepada Allah. Dan yang paling utama dan sempurna adalah menggabungkan antara dzikir lisan dan dzikir hati.
Keutamaan Dzikir dalam Al Qur'an
Dalam Al Qur'an surah Al-Baqarah ayat 152 Allah SWT berfirman:
فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ
"Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku."
Kemudian dalam surat Al-Ahzab 41 juga menyebutkan:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوا اللّٰهَ ذِكْرًا كَثِيْرًاۙ
"Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya,"
Hal ini diperjelas dengan penafsiran surah Al-Ahzab ayat 35:
وَالْحٰفِظٰتِ وَالذَّاكِرِيْنَ اللّٰهَ كَثِيْرًا وَّالذَّاكِرٰتِ اَعَدَّ اللّٰهُ لَهُمْ مَّغْفِرَةً وَّاَجْرًا عَظِيْمًا
"laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar".
Begitupun dengan apa yang terkandung dalam surat Al-A'raf ayat 205 berikut:
وَاذْكُرْ رَّبَّكَ فِيْ نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَّخِيْفَةً وَّدُوْنَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْاٰصَالِ وَلَا تَكُنْ مِّنَ الْغٰفِلِيْنَ
"Dan ingatlah Tuhanmu dalam hatimu dengan rendah hati dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, pada waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lengah."
Empat ayat tersebut sebenarnya sudah mencakup perintah berdzikir sebanyak-banyaknya, adab/etika berdzikir sebaik-baiknya, dan fadilah berdzikir setinggi-tingginya.
Hadits-hadits tentang Keutamaan Berdzikir
Ada banyak sekali riwayat hadits yang menjelaskan atau menceritakan mengenai manfaat dan keutamaan dzikir. Beberapa diantaranya kami rangkum sebagai berikut:
Rasulullah SAW bersabda:
مَثَلُ الَّذِيْ يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِيْ لاَ يَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ
"Perumpamaan orang yang ingat akan Rabbnya dengan orang yang tidak ingat Rabbnya laksana orang yang hidup dengan orang yang mati." [1]
أَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرِ أَعْمَالِكُمْ، وَأَزْكَاهَا عِنْدَ مَلِيْكِكُمْ، وَأَرْفَعِهَا فِيْ دَرَجَاتِكُمْ، وَخَيْرٍ لَكُمْ مِنْ إِنْفَاقِ الذَّهَبِ وَالْوَرِقِ، وَخَيْرٍ لَكُمْ مِنْ أَنْ تَلْقَوْا عَدُوَّكُمْ فَتَضْرِبُوْا أَعْنَاقَهُمْ وَيَضْرِبُوْا أَعْنَاقَكُمْ))؟ قَالُوْا بَلَى. قَالَ: ((ذِكْرُ اللهِ تَعَالَى
"Maukah kamu, aku tunjukkan perbuatanmu yang terbaik, paling suci di sisi Rajamu (Allah), dan paling mengangkat derajatmu; lebih baik bagimu dari infaq emas atau perak, dan lebih baik bagimu daripada bertemu dengan musuhmu, lantas kamu memenggal lehernya atau mereka memenggal lehermu?" Para sahabat yang hadir berkata: "Mau (wahai Rasulullah)!"Beliau bersabda: "Dzikir kepada Allah Yang Maha Tinggi" [2]
Nabi Muhammad SAW juga pernah bersabda:
يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى: أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِيْ بِيْ، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِيْ، فَإِنْ ذَكَرَنِيْ فِيْ نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِيْ نَفْسِيْ، وَإِنْ ذَكَرَنِيْ فِيْ مَلأٍ ذَكَرْتُهُ فِيْ مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ شِبْرًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا، وَإِنْ أَتَانِيْ يَمْشِيْ أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً
"Allah Ta'ala berfirman: Aku sesuai dengan persangkaan hambaKu kepadaKu, Aku bersamanya (dengan ilmu dan rahmat) bila dia ingat Aku. Jika dia mengingatKu dalam dirinya, Aku mengingatnya dalam diriKu. Jika dia menyebut namaKu dalam suatu perkumpulan, Aku menyebutnya dalam perkumpulan yang lebih baik dari mereka. Bila dia mendekat kepadaKu sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika dia mendekat kepadaKu sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika dia datang kepadaKu dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat". [3]
وَعَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ بُسْرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلاً قَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ إِنَّ شَرَائِعَ اْلإِسْلاَمِ قَدْ كَثُرَتْ عَلَيَّ فَأَخْبِرْنِيْ بِشَيْءٍ أَتَشَبَّثُ بِهِ. قَالَ: ((لاَ يَزَالُ لِسَانُكَ رَطْبًا مِنْ ذِكْرِ اللهِ
Dari Abdullah bin Busr Radhiallahu 'anhu, dia berkata: Bahwa ada seorang lelaki berkata: "Wahai, Rasulullah! Sesungguhnya syariat Islam telah banyak bagiku, oleh karena itu, beritahulah aku sesuatu buat pegangan". Beliau bersabda: "Tidak hentinya lidahmu basah karena dzikir kepada Allah (lidahmu selalu mengucapkannya)." [4]
Rasul Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ حَسَنَةٌ، وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لاَ أَقُوْلُ: {الـم} حَرْفٌ؛ وَلَـكِنْ: أَلِفٌ حَرْفٌ، وَلاَمٌ حَرْفٌ، وَمِيْمٌ حَرْفٌ
"Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur'an, akan mendapatkan satu kebaikan. Sedang satu kebaikan akan dilipatkan sepuluh semisalnya. Aku tidak berkata: Alif laam miim, satu huruf. Akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf." [5]
وَعَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: خَرَجَ رَسُوْلُ اللهِ وَنَحْنُ فِي الصُّفَّةِ فَقَالَ: أَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنْ يَغْدُوَ كُلَّ يَوْمٍ إِلَى بُطْحَانَ أَوْ إِلَى الْعَقِيْقِ فَيَأْتِيْ مِنْهُ بِنَاقَتَيْنِ كَوْمَاوَيْنِ فِيْ غَيْرِ اِثْمٍ وَلاَ قَطِيْعَةِ رَحِمٍ؟ فَقُلْنَا: يَا رَسُوْلَ اللهِ نُحِبُّ ذَلِكَ. قَالَ: أَفَلاَ يَغْدُوْ أَحَدُكُمْ إِلَى الْمَسْجِدِ فَيَعْلَمَ، أَوْ يَقْرَأَ آيَتَيْنِ مِنْ كِتَابِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ خَيْرٌ لَهُ مِنْ نَاقَتَيْنِ، وَثَلاَثٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ ثَلاَثٍ، وَأَرْبَعٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَرْبَعٍ، وَمِنْ أَعْدَادِهِنَّ مِنَ اْلإِبِلِ
Dari Uqbah bin Amir Radhiallahu 'anhu, dia berkata: "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam keluar, sedang kami di serambi masjid (Madinah). Lalu beliau bersabda: "Siapakah di antara kamu yang senang berangkat pagi pada tiap hari ke Buthhan atau Al-Aqiq, lalu kembali dengan membawa dua unta yang besar punuknya, tanpa mengerjakan dosa atau memutus sanak?" Kami (yang hadir) berkata: "Ya kami senang, wahai Rasulullah!" Lalu beliau bersabda: "Apakah seseorang di antara kamu tidak berangkat pagi ke masjid, lalu memahami atau membaca dua ayat Al-Qur'an, hal itu lebih baik baginya daripada dua unta. Dan (bila memahami atau membaca) tiga (ayat) akan lebih baik daripada memperoleh tiga (unta). Dan (bila memahami atau mengajar) empat ayat akan lebih baik baginya daripada memperoleh empat (unta), dan demikian dari seluruh bilangan unta." [6]
Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda:
مَنْ قَعَدَ مَقْعَدًا لَمْ يَذْكُرِ اللهَ فِيْهِ كَانَتْ عَلَيْهِ مِنَ اللهِ تِرَةٌ، وَمَنِ اضْطَجَعَ مَضْجَعًا لَمْ يَذْكُرِ اللهَ فِيْهِ كَانَتْ عَلَيْهِ مِنَ اللهِ تِرَةٌ
"Barangsiapa yang duduk di suatu tempat, lalu tidak berdzikir kepada Allah di dalamnya, pastilah dia mendapatkan hukuman dari Allah dan barangsiapa yang berbaring dalam suatu tempat lalu tidak berdzikir kepada Allah, pastilah mendapatkan hukuman dari Allah." [7]
مَا جَلَسَ قَوْمٌ مَجْلِسًا لَمْ يَذْكُرُوا اللهَ فِيْهِ، وَلَمْ يُصَلُّوْا عَلَى نَبِيِّهِمْ إِلاَّ كَانَ عَلَيْهِمْ تِرَةٌ، فَإِنْ شَاءَ عَذَّبَهُمْ وَإِنْ شَاءَ غَفَرَ لَهُمْ
"Apabila suatu kaum duduk di majelis, lantas tidak berdzikir kepada Allah dan tidak membaca shalawat kepada Nabinya, pastilah ia menjadi kekurangan dan penyesalan mereka, maka jika Allah menghendaki bisa menyiksa mereka dan jika menghendaki mengampuni mereka." [8]
مَا مِنْ قَوْمٍ يَقُوْمُوْنَ مِنْ مَجْلِسٍ لاَ يَذْكُرُوْنَ اللهَ فِيْهِ إِلاَّ قَامُوْا عَنْ مِثْلِ جِيْفَةِ حِمَارٍ وَكَانَ لَهُمْ حَسْرَةً
"Setiap kaum yang berdiri dari suatu majelis, yang mereka tidak berdzikir kepada Allah di dalamnya, maka mereka laksana berdiri dari bangkai keledai dan hal itu menjadi penyesalan mereka (di hari Kiamat)." [9]
Keutamaan Berdzikir menurut Ibnu al-Qoyyim Rahimahullah
Adapun 75 keutamaan Berdzikir , Ibnu al-Qoyyim Rahimahullah mengatakan bahwa dzikir memiliki 73 manfaat yaitu:
- Mengusir setan dan menjadikannya kecewa.
- Membuat Allah ridah.
- Menghilangkan rasa sedih,dan gelisah dari hati manusia.
- Membahagiakan dan melapangkan hati.
- Menguatkan hati dan badan.
- Menyinari wajah dan hati.
- Membuka lahan rezeki.
- Menghiasi orang yang berdzikir dengan pakaian kewibawaan, disenangi dan dicintai manusia.
- Melahirkan kecintaan.
- Mengangkat manusia ke maqam ihsan.
- Melahirkan inabah, ingin kembali kepada Allah.
- Orang yang berdzikir dekat dengan Allah.
- Pembuka semua pintu ilmu.
- Membantu seseorang merasakan kebesaran Allah.
- Menjadikan seorang hamba disebut disisi Allah.
- Menghidupkan hati.
- Menjadi makanan hati dan ruh.
- Membersihkan hati dari kotoran.
- Membersihkan dosa.
- Membuat jiwa dekat dengan Allah.
- Menolong hamba saat kesepian.
- Suara orang yang berdzikir dikenal di langit tertinggi.
- Penyelamat dari azab Allah.
- Menghadirkan ketenangan.
- Menjaga lidah dari perkataan yang dilarang.
- Majlis dzikir adalah majlis malaikat.
- Mendapatkan berkah Allah dimana saja.
- Tidak akan merugi dan menyesal di hari kiamat.
- Berada dibawah naungan Allah dihari kiamat.
- Mendapat pemberian yang paling berharga.
- Dzikir adalah ibadah yang paling afdhal.
- Dzikir adalah bunga dan pohon surga.
- Mendapat kebaikan dan anugerah yang tak terhingga.
- Tidak akan lalai terhadap diri dan Allah pun tidak melalaikannya.
- Dalam dzikir tersimpan kenikmatan surga dunia.
- Mendahului seorang hamba dalam segala situasi dan kondisi.
- Dzikir adalah cahaya di dunia dan ahirat.
- Dzikir sebagai pintu menuju Allah.
- Dzikir merupakan sumber kekuatan qalbu dan kemuliaan jiwa.
- Dzikir merupakan penyatu hati orang beriman dan pemecah hati musuh Allah.
- Mendekatkan kepada ahirat dan menjauhkan dari dunia.
- Menjadikan hati selalu terjaga.
- Dzikir adalah pohon ma’rifat dan pola hidup orang shalih.
- Pahala berdzikir sama dengan berinfak dan berjihad dijalan Allah.
- Dzikir adalah pangkal kesyukuran.
- Mendekatkan jiwa seorang hamba kepada Allah.
- Melembutkan hati.
- Menjadi obat hati.
- Dzikir sebagai modal dasar untuk mencintai Allah.
- Mendatangkan nikmat dan menolak bala.
- Allah dan Malaikatnya mengucapkan shalawat kepada pedzikir.
- Majlis dzikir adalah taman surga.
- Allah membanggakan para pedzikir kepada para malaikat.
- Orang yang berdzikir masuk surga dalam keadaan tersenyum.
- Dzikir adalah tujuan prioritas dari kewajiban beribadah.
- Semua kebaikan ada dalam dzikir.
- Melanggengkan dzikir dapat mengganti ibadah tathawwu’.
- Dzikir menolong untuk berbuat amal ketaatan.
- Menghilangkan rasa berat dan mempermudah yang susah.
- Menghilangkan rasa takut dan menimbulkan ketenangan jiwa.
- Memberikan kekuatan jasad.
- Menolak kefakiran.
- Pedzikir merupakan orang yang pertama bertemu dengan Allah.
- Pedzikir tidak akan dibangkitkan bersama para pendusta.
- Dengan dzikir rumah-rumah surga dibangun, dan kebun-kebun surga ditanami tumbuhan dzikir.
- Penghalang antara hamba dan jahannam.
- Malaikat memintakan ampun bagi orang yang berdzikir.
- Pegunungan dan hamparan bumi bergembira dengan adanya orang yang berdzikir.
- Membersihkan sifat munafik.
- Memberikan kenikmatan tak tertandingi.
- Wajah pedzikir paling cerah didunia dan bersinar di ahirat.
- Dzikir menambah saksi bagi seorang hamba di ahirat.
- Memalingkan seseorang dari membincangkan kebathilan.
Adab dalam Berdzikir
Mengenai adab berdzikir, Imam an-Nawawi dalam kitab al-Adzkar menjelaskan bahwa di antara adab berdzikir adalah:
- Jika dilakukan dengan duduk, maka hendaklah duduk dengan menghadap kiblat, penuh dengan perendahan diri, khusyuk, tenang dan menundukkan kepala.
- Hendaklah berdzikir di tempat yang tenang, jauh dari hal-hal yang mengganggu pikiran dan tempat itu bersih, seperti masjid dan tempat-tempat lain yang dimuliakan.
- Hendaklah mulut dalam keadaan bersih. Jika mulut bau, maka hendaklah menghilangkannya dengan bersiwak (atau gosok gigi).
- Ketika berdzikir, hendaklah merenungkan dan meresapi makna dzikir yang dibaca.
Demikianlah beberapa anjuran berdzikir menurut Al Qur'an serta berbagai hadits yang memperkuat tentang keutamaan dzikir. Semoga dengan mengetahui serta memahami kumpulan hadits di atas akan semakin memantapkan niat anda untuk berdzikir kepada Allah SWT. Amin Ya Rabb.
Sumber hadits:
- HR. Al-Bukhari dalam Fathul Bari 11/208. Imam Muslim meriwayatkan dengan lafazh sebagai berikut:
"Perumpamaan rumah yang digunakan untuk dzikir kepada Allah dengan rumah yang tidak digunakan untuk dzikir, laksana orang hidup dengan yang mati". (Shahih Muslim 1/539). - HR. At-Tirmidzi 5/459, Ibnu Majah 2/1245. Lihat pula Shahih Tirmidzi 3/139 dan Shahih Ibnu Majah 2/316.
- HR. Al-Bukhari 8/171 dan Muslim 4/2061. Lafazh hadits ini riwayat Al-Bukhari.
- HR. At-Tirmidzi 5/458, Ibnu Majah 2/1246, lihat pula dalam Shahih At-Tirmidzi 3/139 dan Shahih Ibnu Majah 2/317.
- HR. At-Tirmidzi 5/175. Lihat pula Shahih At-Tirmidzi 3/9 dan Shahih Jaami’ush Shaghiir 5/340.
- HR. Muslim 1/553.
- HR. Abu Dawud 4/264; Shahihul Jaami’ 5/342.
- Shahih At-Tirmidzi 3/140.
- HR. Abu Dawud 4/264, Ahmad 2/389 dan Shahihul Jami’ 5/176.