Dalil dan Keutamaan Puasa Asyura
Apakah Dalil Puasa Asyura? Apa Keutamaannya? Asyura secara bahasa artinya adalah yang ke-10. Maksudnya, tanggal 10 (Muharram). Puasa Asyura biasa dilakukan oleh orang Quraisy di masa Jahiliyyah dan juga dilakukan oleh orang-orang Yahudi ketika Nabi datang ke Madinah.
Di zaman jahiliyah dahulu, orang Quraisy biasa melakukan puasa Asyura. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga melakukan puasa tersebut.
Tatkala tiba di Madinah, beliau shallallahu 'alaihi wa sallam melakukan puasa tersebut dan memerintahkan manusia untuk melakukannya. Namun tatkala puasa Ramadhan diwajibkan, beliau meninggalkan puasa Asyura. (Lalu beliau mengatakan), "Barangsiapa yang mau, silakan berpuasa. Barangsiapa yang mau, silakan meninggalkannya (tidak berpuasa)." (HR Bukhari dan Muslim)
Dalam hadits lain dinyatakan:
"Tatkala Nabi Saw datang ke Madinah beliau melihat orang-orang Yahudi melakukan puasa di hari Asyura.
Beliau Shallallahu 'alaihi wassalam bertanya, "Hari apa ini?". Orang-orang Yahudi menjawab, "Ini adalah hari baik, pada hari ini Allah selamatkan Bani Israil dari musuhnya, maka Musa 'alaihissalam berpuasa pada hari ini.
Nabi Saw bersabda, "Saya lebih berhak mengikuti Musa dari kalian (kaum Yahudi). Maka beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan ummatnya untuk melakukannya" (HR Bukhari)
Manfaat Puasa Asyura
Keutamaan puasa Asyura adalah menghapuskan dosa setahun lalu, sebagaimana hadits yang menyebutkan, "Dan puasa di hari Asyura, sungguh saya mengharap kepada Allah bisa menggugurkan dosa setahun yang lalu" (H.R Muslim)
Dahulu sebelum diwajibkan berpuasa Ramadhan, puasa Asyura diwajibkan. Namun, setelah puasa Ramadhan diwajibkan, puasa asyura hukumnya menjadi tidak wajib sebagaimana hadits Aisyah,
"Dahulu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wassalam memerintahkan untuk puasa di hari Asyura. Dan ketika puasa Ramadhan diwajibkan, barangsiapa yang ingin (berpuasa di hari Asyura) ia boleh berpuasa dan barangsiapa yang ingin (tidak berpuasa) ia boleh berbuka". (HR Bukhari)
Beberapa ulama meyakini hukumnya berpuasa Asyura adalah sunah muakkadah, yakni sunah yang sangat dianjurkan karena memiliki banyak keutamaan yang luar biasa.
Bacaan Niat Puasa Asyura
Bacaan niat puasa Asyura Arab:
نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Niat puasa Asyura latin:
nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo' sunnatan lillaahi ta'aalaa
Artinya:
Saya niat puasa sunah Asyura sunah karena Allah Ta'ala
Jadwal Puasa Asyura 2020
Pelaksanaan puasa Asyura tanggal 10, atau 9 dan 10, atau 9, 10, dan 11?
Seorang muslim boleh berpuasa tanggal 10 Muharram saja (sebagian Ulama memakruhkan, karena menyerupai orang Yahudi). Yang lebih utama adalah puasa di tanggal 9 (sehari sebelumnya) dan tanggal 10.
Pada tahun 2020 ini, hari Asyura jatuh pada hari Jum'at 28 Agustus 2020 malam hingga hari Sabtu 29 Agustus malam.
Nabi juga pernah berkeinginan kuat untuk berpuasa di tanggal 9 Muharram (walaupun belum sempat terlaksana karena keburu meninggal dunia) sebagaimana disebutkan dalam hadits, "Kalau seandainya aku masih hidup hingga tahun mendatang, sungguh-sungguh aku akan berpuasa di hari ke-9 (Muharram)" (HR Muslim)
Sedangkan puasa di tanggal ke 11 (bersamaan dengan tanggal 10) secara khusus berdasarkan hadits yang lemah. Al-Imam adz-Dzahaby menyatakan bahwa hadits itu tidak bisa dijadikan hujjah.
Walaupun demikian, berpuasa Sunnah di hari apapun pada bulan Muharram adalah lebih utama dibandingkan dengan puasa Sunnah di bulan lain, berdasarkan hadits, "Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu Muharram" (HR Muslim)
Wallaahu A'lam bis showaab